TULUNGAGUNG, AJTTV.COM – SMPN 1 Campurdarat Tulungagung merupakan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri yang berada di pinggiran Kota Tulungagung yang telah terbukti memiliki prestasi non akademik yang membanggakan.
Siswa-siswinya berhasil menyabet juara 3 lomba karawitan tingkat SMP se kabupaten Tulungagung.
Pengendang terbaik atas nama
DESTYANO HAFIZ VITRA SUYANA kelas7 dan Sinden terbaik atas nama MAHESA FLOREANSA NIGTHTINGALE kelas 8.
Baca Juga : Dalam Program Minggu Kasih, Kapolres Tulungagung Himbau Tidak Terprovokasi Berita Hoax
Kepala sekolah SMPN 1 Campurdarat Zaenal Komarudin, memberikan apresiasi terhadap anak didiknya.
“Sekolah bangga atas prestasi ini . Keberhasilan tersebut sebagai cambuk untuk meraih cita-cita dan keberhasilan ini tidak lepas dukungan dari kepala sekolah, guru pembimbing dan tentu doa dari orang tua murid” jelasnya.
Prestasi anak didik dalam pelajaran non akademik bidang seni budaya di sekolah menurut Zaenal, cukup membanggakan.
Dalam membimbing siswa menuju sebuah prestasi pihaknya tidak henti-hentinya terus memotivasi siswa bersama para guru dan dukungan orangtua. “prestasi ini harus diPertahankan dan terus ditingkatkan” harapnya.
Kegiatan lomba Karawitan tingkat pelajar merupakan satu upaya untuk menanamkan kepada masyarakat khususnya anak-anak untuk selalu menghargai nilai-nilai luhur yang pernah diwariskan oleh nenek moyang atau para pendahulu.
Baca Juga : Rakor Pengendalian Inflasi Daerah 2024 , Pj Bupati Tulungagung Mengikuti Secara virtual
Menurut Zaenal arus informasi dan teknologi telah menjadikan dunia dalam tatanan baru dan proses itu dinamakan globalisasi.
Proses globalisasi tersebut, berdampak pada banyaknya budaya luar yang mencoba masuk atau berasimilasi dengan budaya Indonesia. Sehingga, gaya hidup masyarakat secara tidak sadar berangsur-angsur meninggalkan budaya luhur yang pernah diwariskan pendahulu bangsa.
“Hal ini wajar karena kita adalah bagian sistem global yang mau tidak mau pasti bersentuhan dengan budaya lain,” kata Zaenal.
Meski arus globalisasi semakin deras, dirinya mengingatkan agar seluruh siswa siswi SMPN 1 Campurdarat tidak melepas begitu saja adat dan tradisi yang telah dimiliki.
Zaenal menyarankan, agar anak didiknya terus bersikap bijak dan cerdik dengan cara memanfaatkan situasi globalisasi sebagai pelajaran untuk mengembangkan seni tradisional yang telah dimiliki agar semakin bernilai dan lebih disukai masyarakat.
“Ini merupakan tantangan buat kita semua. Dan merupakan kewajiban bagi orang tua dan murid untuk mengembalikan jati diri bangsa yang sekarang ini seolah tenggelam dengan pesatnya kemajuan IPTEK,” ucapnya.
Baca Juga : Penerima Imunisasi Polio Kabupaten Trenggalek sebanyak 73.643 anak dan balita
Zaenal mengungkapkan, salah satu cara untuk mengembalikan jati diri bangsa dengan menggalakkan program pendidikan tentang nilai-nilai sejarah dan budaya kepada siswa siswi di sekolahnya.
Reporter : Anang