TULUNGAGUNG, AJTTV.COM – Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Tulungagung semakin mengganas. Sampai saat ini tercatat ada sepuluh orang meninggal dunia akibat gigitan nyamuk aedes aegypti tersebut.
“Libur dan cuti lebaran ini ada satu lagi pasien DBD yang meninggal dunia,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tulungagung, dr Kasil Rokhmad, Rabu (17/4).
Tambahan satu kasus DBD yang meninggal tersebut berasal dari Kecamatan Pakel. Dengan adanya tambahan tersebut, angka kematian akibat penyakit DBD di Tulungagung dari Januari hingga pertengahan bulan April 2024 ini sebanyak sepuluh orang.
Baca Juga : Wajib Tahu !! Lebaran Kupatan Polisi Rekayasa Lalin di Trenggalek
“Dengan demikian hingga saat ini ada 10 korban karena DBD, di Januari ada 2 korban, Maret ada 3, Februari ada 4 korban dan April ada 1 korban.”‘ ungkap dr.Kasil.
Dari data Dinkes Tulungagung Jumlah kasus DBD pada bulan Januari 2024 mencapai 56 kasus, Kemudian pada Februari 89 kasus, Maret 196 kasus dan April 68 kasus.
Menurut dr Kasil, Dinkes Kabupaten Tulungagung terus melakukan upaya untuk menekan jumlah kasus DBD. Utamanya dengan pelaksanaan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) secara serentak se- Kabupaten Tulungagung.
“”Kami sudah izin ke Pak Bupati dan Pak Sekda, untuk melibatkan seluruh desa di semua kecamatan,” ujar dr Kasil Rokhmat.
Ia membeberkan jika kegiatan PSN pada Jumat awal bulan April kemarin belum maksimal dalam memberantas sarang nyamuk.
“Yang pertama kemarin belum benar seratus persen. Kayak orang kerja bakti bersih-bersih gitu. Fokusnya belum nyari sarang nyamuk yang harus dibersihkan,” tuturnya.
Disebutkan, selain pengefektifan kegiatan PSN, juga akan dilakukan kerjasama dengan pihak desa untuk kegiatan fogging (pengasapan) di seluruh wilayah yang ada kasus DBD. Apalagi jumlah petugas dan alat fogging yang dimiliki Dinkes Tulungagung terbatas.
Bahkan ia mengakui jika sebagian besar alat fogging yang dimiliki 32 Puskesmas se-Tulungagung saat ini dalam keadaan rusak.
Baca Juga : Polres Tulungagung Salurkan Bantuan Untuk warga Sendang
“Diperlukan kerjasama dengan desa yang mempunyai alat fogging. Kebanyakan alat fogging di Piskesmas rusak sebab hanya dipakai sekali setahun tanpa perawatan dan sekarang lagi diperbaiki,” paparnya.
Dengan PSN yang tepat sasaran ini diharapkan kasus DBD di Kabupaten Tulungagung bisa terus ditekan.
Reporter : Anang