• Home
  • PEDOMAN SIBER
  • Tentang Kami
  • Login
Upgrade
AJT TV
ADVERTISEMENT
  • Home
  • BERITA
    • BERITA UTAMA
    • BERITA NASIONAL
    • KABAR DAERAH
  • VIRAL
  • LAPORAN KHUSUS
  • AJTTV SPORT
  • POLITIK
  • Tentang Kami
No Result
View All Result
  • Home
  • BERITA
    • BERITA UTAMA
    • BERITA NASIONAL
    • KABAR DAERAH
  • VIRAL
  • LAPORAN KHUSUS
  • AJTTV SPORT
  • POLITIK
  • Tentang Kami
No Result
View All Result
AJT TV
No Result
View All Result
Home BERITA NASIONAL

Pernyataan Humas Ikatan Dokter Indonesia ( IDI) Makassar Soal Hasil rapid test positif ataupun negatif Mengundang Beragam Reaksi Negatif Di Masyarakat

Galang Rambu by Galang Rambu
September 24, 2020
in BERITA NASIONAL
0
Pernyataan Humas Ikatan Dokter Indonesia ( IDI) Makassar Soal Hasil rapid test positif ataupun negatif  Mengundang Beragam Reaksi Negatif Di Masyarakat

AJTTV.COM –  Pernyataan Humas Ikatan Dokter Indonesia ( IDI) Makassar dr Wachyudi Muchsin soal hasil rapid test positif ataupun negatif itu adalah palsu menjadi viral dan mengundang beragam reaksi negatif di masyarakat. Seperti diberitakan Kompas.com, Selasa (22/9/2020), dr Wachyudi menyayangkan sikap Pj Wali Kota Makassar Rudy Djamaluddin yang hanya melakukan rapid test seusai melakukan kontak dengan Ketua KPU RI Arief Budiman yang dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19. Sebab, menurut dr Wachyudi, rapid test selama ini tidak bisa dijadikan acuan untuk menentukan orang tersebut positif terinfeksi virus corona atau tidak. “Hasil rapid test positif maupun negatif itu semua palsu dan alat itu bukan rekomendasi IDI. Harusnya, Pak Pj Wali Kota Makassar setelah bertemu orang yang terkonfirmasi positif langsung melakukan isolasi mandiri dan melakukan tes swab,” katanya.

Pernyataan tersebut menjadi banyak disalahpahami oleh masyarakat. Terkait hal itu, Ketua IDI Makassar dr Siswanto Wahab menegaskan bahwa hal itu bukan pernyataan dari IDI. “Ada mis-persepsi (salah persepsi) dari yang beliau (dr Wachyudi) katakan, bahwa alat rapid test tersebut tidak dapat dibenarkan sebagai hasil yang sah. Karena hasilnya bisa false, artinya bisa positif palsu,” kata dr Siswanto saat dihubungi Kompas.com, Kamis (24/9/2020). Dr Siswanto menegaskan, salah besar jika disebut bahwa alat rapid test yang disebut palsu, tetapi hasilnya yang bisa positif palsu. “Itu pernyataan pribadi (dr Wachyudi), bukan dari IDI. Bukan masalah alatnya yang palsu, tetapi hasilnya yang bisa palsu,” jelas dr Siswanto.

Lebih lanjut, dr Siswanto menjelaskan, hasil positif palsu itu dapat terjadi dengan alat tes Covid-19 tersebut. “Saya pernah melakukan pemeriksaan rapid test setelah terpapar seseorang (positif Covid-19), hasilnya reagen saya reaktif, artinya saya memang terpapar virus,” ungkap dr Siswanto. Kendati hasil rapid test menunjukkan reaktif, dr Siswanto menegaskan, hasil tes tersebut belum tentu mengonfirmasi bahwa dia positif terinfeksi virus corona yang menyebabkan Covid-19. Sebab, reagen yang reaktif menandakan adanya antibodi yang terbentuk. Selanjutnya, untuk memastikan hasil reaktif tersebut, dilakukan tes PCR dengan swab (usap).

“Setelah saya swab PCR, hasilnya negatif (Covid-19). Artinya, yang menjadi hasil benar adalah dengan tes PCR,” jelas dr Siswanto. Reaktif belum tentu positif Covid-19 Dr Siswanto mengimbau kepada masyarakat agar memahami dengan baik hasil tes Covid-19 pada alat rapid test. Pasalnya, seseorang yang melakukan rapid test setelah merasa kontak dengan orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 jangan terburu-buru menyimpulkan hasil dari tes tersebut. “Kalau hasil rapid test, reagennya reaktif, jangan sedih dulu, karena belum tentu juga positif Covid-19. Reaktif justru bagus, karena artinya tubuh sudah terbentuk antibodi,” kata dr Siswanto.

 

Lebih lanjut, dr Siswanto menerangkan, reagen reaktif pada tes cepat bisa saja menandai kemungkinan memang ada jenis virus lain yang menginfeksi tubuh, tetapi belum tentu virus SARS-CoV-2 pada Covid-19. “Tapi, kalau hasil rapid test non-reaktif, tetapi PCR-nya positif, berarti terpapar dan antibodi belum terbentuk. Jadi itu yang dimaksud dengan hasil false rapid test,” jelas dr Siswanto. Rapid test Covid-19, kata dr Siswanto, tetap direkomendasikan dan dibenarkan sebagai screening potensi infeksi virus corona. Akan tetapi, tetap harus dipastikan hasilnya dengan menggunakan tes PCR.

Dikutip Dari : kompas.com

ShareTweetSendShare
Previous Post

Kepala Biro Hubungan Masyarakat Febri Diansyah Mundur Dari Jabatannya Dan Sekaligus Sebagai Pegawai KPK

Next Post

Tujuh Orang Mendatangi Mapolres Tulungagung Atas Kasus Pengeroyokan Berujung Kematian

Galang Rambu

Galang Rambu

Related Posts

Para Pendukung Baradha E Histeris saat Jaksa Tuntut Eliezer 12 Tahun Penjara
BERITA NASIONAL

Para Pendukung Baradha E Histeris saat Jaksa Tuntut Eliezer 12 Tahun Penjara

by Galang Rambu
January 18, 2023
Pemeran Video Kebaya Merah Akhirnya Ditangkap Polisi
BERITA NASIONAL

Pemeran Video Kebaya Merah Akhirnya Ditangkap Polisi

by Galang Rambu
November 7, 2022
Siaran TV Analog di Jabodetabek Resmi Dimatikan
BERITA NASIONAL

Siaran TV Analog di Jabodetabek Resmi Dimatikan

by Galang Rambu
November 3, 2022
Ini Perintah Jenderal Listyo Sigit , Seluruh Polisi Wajib Patuh!
BERITA NASIONAL

Ini Perintah Jenderal Listyo Sigit , Seluruh Polisi Wajib Patuh!

by Galang Rambu
November 3, 2022
Tingkatkan Profesionalitas Wartawan , SKW Sejalan Dengan Dewan Pers
BERITA NASIONAL

Tingkatkan Profesionalitas Wartawan , SKW Sejalan Dengan Dewan Pers

by Galang Rambu
November 1, 2022
Next Post
Tujuh Orang Mendatangi Mapolres Tulungagung Atas Kasus Pengeroyokan Berujung Kematian

Tujuh Orang Mendatangi Mapolres Tulungagung Atas Kasus Pengeroyokan Berujung Kematian

Please login to join discussion

Premium Content

Inilah Daftar Kapolres Dirotasi Oleh Kapolri

Inilah Daftar Kapolres Dirotasi Oleh Kapolri

July 27, 2021
Pelatihan Jurnalistik Kepada Anak Yatim dan Piatu

Pelatihan Jurnalistik Kepada Anak Yatim dan Piatu

December 12, 2022
Sesosok Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Tergeletak Di Tepi Sungai

Sesosok Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Tergeletak Di Tepi Sungai

February 14, 2021

Browse by Category

  • AJTTV SPORT
  • BERITA NASIONAL
  • BERITA TERBARU
  • KABAR DAERAH
  • LAPORAN KHUSUS
  • OPINI
  • OPINI
  • OPINI
  • POLITIK
  • SOROT
  • TAJUK
  • TAJUK
  • TAJUK
  • TAJUK
  • Tentang Kami
  • VIRAL

Browse by Tags

ajt Blitar Bunuh Diri bupati bupati tulungagung corona covid covid-19 COVID19 indonesia jawa timur Kapolres Tulungagung kebakaran kecelakaan kediri kpk laka lantas maling meninggal miras motogp MUDIK narkoba Nganjuk ngunut PASIEN SEMBUH pelajar pembunuhan pencabulan pencurian perseta PIL DOBEL L polisi polres polres tulungagung polri Sungai Brantas surabaya Tabrakan tenggelam tewas trenggalek tulungagung vaksin viral
AJT TV

Categories

  • AJTTV SPORT
  • BERITA NASIONAL
  • BERITA TERBARU
  • KABAR DAERAH
  • LAPORAN KHUSUS
  • OPINI
  • OPINI
  • OPINI
  • POLITIK
  • SOROT
  • TAJUK
  • TAJUK
  • TAJUK
  • TAJUK
  • Tentang Kami
  • VIRAL

Browse by Tag

ajt Blitar Bunuh Diri bupati bupati tulungagung corona covid covid-19 COVID19 indonesia jawa timur Kapolres Tulungagung kebakaran kecelakaan kediri kpk laka lantas maling meninggal miras motogp MUDIK narkoba Nganjuk ngunut PASIEN SEMBUH pelajar pembunuhan pencabulan pencurian perseta PIL DOBEL L polisi polres polres tulungagung polri Sungai Brantas surabaya Tabrakan tenggelam tewas trenggalek tulungagung vaksin viral

Recent Posts

  • Kasus Laka Lantas di Desa Gledug Sanankulon Blitar Dihentikan
  • Sempat Viral di Medsos , Pelaku Curanmor di Tujuh TKP Surabaya Dibekuk Polisi
  • Serangan Chikungunya Meluas di Tulungagung, Ini Langkah Dinkes …
  • Home
  • PEDOMAN SIBER
  • Tentang Kami

© 2021 AJTTV.COM

No Result
View All Result
  • Home
  • BERITA
    • BERITA UTAMA
    • BERITA NASIONAL
    • KABAR DAERAH
  • VIRAL
  • LAPORAN KHUSUS
  • AJTTV SPORT
  • POLITIK
  • Tentang Kami

© 2021 AJTTV.COM

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In