TRENGGALEK, AJTTV.COM – Jajaran Satlantas Polres Trenggalek memberikan penyuluhan di SMP Negeri 3 Karangan yang terangkum dalam program Police Goes to School. Senin, (12/8).
Para pelajar diajak berselancar menggunakan perangkat audio visual yang terkoneksi dengan internet. Memanfaatkan aplikasi google maps, peserta yang merupakan siswa kelas 7 hingga 11 tersebut bisa melihat secara langsung kondisi lalu lintas sebagaimana kondisi nyata.
Baca Juga : Bawa Kabur Mobil dan Tembakau, Pria di Tulungagung dibekuk PolisiKasatlantas Polres Trenggalek AKP Mulyani, menerangkan, metode ini dinilai lebih efektif dibandingkan metode ceramah yang umum dilakukan.
“Biasanya, nara sumber mempresentasikan dengan cara bercerita, ceramah, mungkin ditambah dengan foto-foto plus keterangan singkat. Audience hanya bisa membayangkan saja.” Ujar AKP Mulyani.
Baca Juga : Polisi dampingi Nakes Tangani Orang Dengan Gangguan Jiwa asal Tamanan Tulungagung
Dengan cara baru ini, audience bisa melihat secara langsung kondisi arus lalu lintas. Petugas bisa menjelaskan secara detail tentang berbagai hal terkait dengan kelalulintasan, seperti rambu-rambu dan marka jalan. Apa maksud dan tujuannya, bentuk pelanggaran berikut dampak yang ditimbulkan.
Sementara itu, Kanitkamsel Satlantas Aiptu Yono menuturkan, antusiasme peserta cukup tinggi. Ini terbukti dengan interaksi yang berjalan aktif. Mereka tak segan untuk bertanya tentang sesuatu yang belum mereka pahami.
“Metode audio visual berupa video, kemudian ditambah dengan visualisasi menggunakan google maps dan CCTV jalan secara real time ini cukup menarik perhatian audience, menjadikan mereka lebuh mudah mengerti dan memahami apa yang menjadi learning point yang kita sampaikan.” Ucapnya.
Disamping menggelorakan semangat tertib berlalu lintas sejak usia dini, kegiatan ini juga dimaksudkan sebagai sarana mencetak generasi muda kususnya gen Z dan gen Alpha untuk menjadi pelopor keselamatan berlalu lintas.
“Kita dorong para pelajar menjadi agen-agen perubahan dan menjadikan tertib berlalu lintas sebagai budaya. Jadi bukan hanya takut kalau ada petugas, tetapi berangkat dari kesadaran diri sendiri.” Pungkasnya.
Reporter : @Ayu NP