TULUNGAGUNG, AJTTV.COM – Ratusan anak di Tulungagung, Jawa Timur (Jatim ) mengikuti vaksinasi polio pada hari pertama pencanangan Sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio yang dilaksanakan mulai 15 sampai 20 Januari 2024.
Penjabat (PJ ) Bupati Tulungagung Heru Suseno di sela kegiatan di Balai Desa Tulungrejo Kecamatan Karangrejo, Senin, mengatakan Target sararan sebanyak 114.319 anak. Sedang sasaran proyeksinya sejumlah 115.183 anak berusia 0-7 tahun.
Ia mengatakan vaksinasi tersebut dilakukan sebagai tindak lanjut temuan satu kasus di Kabupaten Klaten (Jateng) dan di Sampang, Madura (Jawa Timur).
“Oleh Kementerian Kesehatan harus dilakukan imunisasi dua putaran di Jatim,” katanya.
Baca Juga : Rakor Pengendalian Inflasi Daerah 2024 , Pj Bupati Tulungagung Mengikuti Secara virtual
Menurut dia, sebetulnya Indonesia telah berhasil menerima sertifikat bebas polio bersama dengan negara lain anggota WHO pada Maret 2014. Selanjutnya, seluruh negara telah berkomitmen bersama dan melakukan upaya seoptimal mungkin untuk membasmi polio di seluruh dunia pada tahun 2026.
Meski demikian, lanjutnya, pandemi COVID-19 berdampak pada imunisasi rutin tidak berjalan optimal, termasuk polio.
“Kondisi ini menyebabkan jumlah anak yang tidak mendapatkan imunisasi rutin lengkap jadi bertambah. Walaupun polio tidak ditemukan di Indonesia selama 10 tahun terakhir, masih mungkin terjadi karena importasi atau bermutasi di daerah yang cakupan vaksinnya rendah,” katanya.
Oleh karena itu, lanjutnya, dilakukan upaya penanggulangan di berbagai daerah, termasuk di Tulungagung. Ia mengatakan untuk imunisasi akan dilakukan sebanyak dua putaran dengan jadwal putaran pertama pada 15-20 Januari dan dilanjutkan sweeping selama lima hari.
Baca Juga : Penerima Imunisasi Polio Kabupaten Trenggalek sebanyak 73.643 anak dan balita
“Sedangkan putaran kedua pada 19-25 Februari dilanjutkan lima hari sweeping. Vaksinasi akan dilakukan di posyandu, PAUD, SD, MI, dan Pos PIN,” katanya.
Untuk mengantisipasi munculnya Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (KIPI), pihaknya juga melihatkan Tim Ahli Pokja KIPI. Meski demikian, menurut dia, vaksinasi polio memiliki risiko yang rendah.
Pada kesempatan yang sama,Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung, dr Kasil Rohmad, mengungkapkan meski di Tulungagung capaian imunisasi polio sudah tergolong baik, namun dalam kegiatan Sub PIN Polio kali ini bagi anak yang telah divaksinasi polio juga diwajibkan kembali diimunisasi. “Misal ada anak yang seminggu lalu divaksin polio, Sekarang harus divaksin lagi,” tuturnya.
Dokter Kasil menandaskan tidak akan ada masalah jika anak mendapat dua kali vaksin polio dalam waktu berdekatan. Terlebih sudah ada penelitian yang menyebutkan keamanannya.
“Kami juga sudah menurunkan Komda KIPI untuk memantau. Dari hasil penelitian tidak ada KIPI,” pungkasnya.
Reporter : Anang