TULUNGAGUNG , AJTTV.COM – Karantina wilayah diberlakukan di Desa Sidomulyo Kecamatan Pagerwojo Tulungagung.
Keputusan diambil atas temuan kasus Antrax yang mengakibatkan 25 ekor sapi dan 3 ekor kambing mati.
Dengan demikian seluruh ternak sapi dan sejenisnya tidak boleh diperdagangkan keluar desa tersebut.
Bupati Tulungagung Maryoto Birowo menginstruksikan Forkopimcam Pagerwojo untuk mengadakan penyaringan ternak khususnya di Desa Sidomulyo.
\”Kita artikan lockdown gitulah, jadi dilakukan pembatasan hewan sapi dan sejenisnya untuk tidak diperdagangkan keluar desa dulu\” katanya Sabtu (5/6/2021).
Langkah lain yang diambil kata Maryoto petugas juga memeriksa 44 ekor sapi hidup yang dipelihara para peternak. Sampel ini lalu dikirimkan ke laboratorium untuk mengetahui penyebab kematian ternak tersebut.
\”Hasilnya yang ternak mati karena terkena bakteri Antrhax sedangkan yang sehat kondisinya masih bagus,\” ujarnya.
Untuk mengefektifkan pencegahan itu, Disnak berkoordinasi dengan jajaran Forkopimcam Pagerwojo melakukan penjagaan dengan mendirikan posko bersama.
Petugas yang berjaga di posko berasal dari Kementerian Pertanian dan Balai Besar Veteriner Jogjakarta. Sapi yang sehat dilakukan proteksi berupa penyemprotan kandang menggunakan disinfektan.
\”Kita meminta pada warga yang memiliki ternak untuk mengawasi ternaknya. Jika menemukan gejala sakit pada ternaknya, segera melaporkan ke posko yang didirikan.\” Jelas Kepala Dinas Peternakan Tulungagung Mulyanto
Mulyanto memastikan Meski ditemukan kasus Antrax pihaknya tak akan menutup pasar hewan, dengan alasan sudah melakukan isolasi pada ternak yang sakit. \”Anthrax dikenal sebagai penyakit hewan ternak yang bisa menular ke manusia atau zoonosis.\”pungkasnya
Reporter : Endy sunaryo