Scroll untuk baca artikel
BERITA TERBARUKABAR DAERAH

Wartawan di Tulungagung Diintimidasi Oknum Mengaku Polisi, Modus Minta Uang Berdalih Pelecehan via WA

14
×

Wartawan di Tulungagung Diintimidasi Oknum Mengaku Polisi, Modus Minta Uang Berdalih Pelecehan via WA

Sebarkan artikel ini

Salah satu screenshot pelaku penipuan mengaku oknum Polisi ( Heru susanto ajttv.com)

TULUNGAGUNG, AJTTV.COM – Dunia pers di Tulungagung diwarnai aksi intimidasi terhadap salah satu jurnalis media online. Seorang wartawan bernama AY dari ajttv.com diduga menjadi sasaran penipuan dan pemerasan oleh oknum yang mengaku sebagai anggota Kepolisian Resor (Polres) Tulungagung.

​Modus yang digunakan terbilang profesional, melibatkan pesan WhatsApp dan panggilan telepon bernada ancaman.

​Berawal dari Pesan WhatsApp Misterius

​Peristiwa ini bermula ketika nomor ponsel AY dihubungi melalui WhatsApp oleh sebuah nomor tak dikenal. Awalnya, pengirim pesan mengaku sebagai seorang perempuan.

​Setelah AY membalas dengan pertanyaan identitas, tak berselang lama, masuk panggilan telepon dari nomor yang beda. Penelepon tersebut lantas mengaku sebagai seorang polisi yang bertugas di Polres Tulungagung.

​Untuk memverifikasi kebenaran klaim tersebut, AY mencoba menguji oknum tersebut dengan menanyakan nama Kasatreskrim Polres Tulungagung. Secara lugas, oknum tersebut menyebutkan nama “Rio”.

​Intimidasi dan Ancaman Pengerahan Anggota

​Jawaban tersebut tidak serta merta membuat AY percaya. Kecurigaannya semakin memuncak ketika oknum yang diduga polisi gadungan itu mulai melontarkan ancaman.

​Oknum tersebut mengancam akan membawa beberapa anggota polisi untuk mendatangi rumah AY jika ia tidak menuruti kemauannya. Meskipun tuntutan spesifik tidak dirinci, arah pembicaraan menunjukkan upaya pemerasan, dengan dalih AY dianggap telah mengganggu perempuan (yang sebelumnya mengirim WA) melalui pesan. Modus ini jelas diarahkan untuk meminta sejumlah uang.

​Tantangan Bertemu dan Modus Operandi Profesional

​Merasa ada kejanggalan dan intimidasi, AY segera berkoordinasi dengan pemimpin redaksinya (Pimred). AY disarankan untuk menantang oknum tersebut bertemu di suatu tempat.

​Namun, ajakan bertemu diabaikan oleh oknum tersebut. Ia tetap bersikukuh dan mengancam akan mendatangi rumahnya di wilayah Bandung Tulungagung.

​”Saya bersama Pimred , memutuskan menunggu kedatangan oknum tersebut di rumah hingga pagi hari. Namun, polisi yang diduga gadungan itu tidak pernah muncul.” Kata AY, Minggu.

​Peringatan untuk Masyarakat

​Aksi penipuan ini dinilai sangat profesional. Diketahui, oknum tersebut juga sempat mengirimkan sebuah video yang menunjukkan aktivitas dirinya di kantor polisi saat bertugas, diduga untuk meyakinkan korbannya bahwa ia benar-benar anggota Polri.

​Kejadian ini menjadi peringatan keras bagi masyarakat agar lebih waspada terhadap modus-modus penipuan yang mengatasnamakan aparat penegak hukum.

​Masyarakat diimbau untuk tidak mudah percaya pada ancaman atau permintaan transfer uang melalui telepon. Jika mendapati modus serupa, masyarakat disarankan untuk segera melakukan verifikasi langsung ke kantor polisi terdekat atau melapor ke pihak berwajib agar kasus serupa tidak terulang dan oknum tersebut dapat ditindak.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *