TULUNGAGUNG, AJTTV.COM – Hujan deras yang terjadi selama beberapa jam mengakibatkan banjir di berbagai wilayah di Tulungagung. Terpantau, genangan air cukup tinggi terjadi di Desa Gamping Kecamatan Campurdarat Kabupaten Tulungagung Jawa Timur, Jumat (14/12/2024) sore.
Banjir ini disebabkan kiriman air dari wilayah pegunungan yang gundul. Akibatnya air hujan di pegunungan meluncur ke bawah, sebab tak ada pepohonan yang menahannya.
Ketinggian air hampir mencapai satu meter. Kendaraan tidak ada yang berani melintas di lokasi karena rawan mogok.
kondisi semakin parah karena jalanan tertutup lumpur merah.
Baca Juga : Sales Rokok asal Trenggalek ditangkap Polisi di Tulungagung
Lumpur tanah merah ini tebalnya lebih dari 10 cm sehingga membahayakan kendaraan, terutama bagi pengendara sepeda motor yang melintas.
Menurut salah satu warga, Robin, hujan deras terjadi sejak Jumat sore.
Banjir terjadi bergelombang mulai pukul 15.00 WIB, lalu pukul 17.00 WIB dan paling menyedihkan saat jalanan dipenuhi tanah lumpur.
\”Air dari pegunungan seperti bah dan berlumpur bahkan masuk ke rumah warga\” ucap Robin , Jumat (13/12/2024) .
Robin yang sempat melintas jalan ini , harus menghentikan kendaraanya karena air dan lumpur dengan cepat menutup aspal jalan .
\”Ini banjir paling parah sepanjang tahun ini,\” ucap Robin.
Warga harus memasang kursi dan pohon pisang menghalang di tengah jalan, agar tidak ada kendaraan yang melintas.
Ada pula warga yang menggunakan mesin penyedot air untuk mengeluarkan air dari dalam rumah.
Baca Juga : Aliansi Masyarakat Tulungagung demo tolak Klan Baalawi
Genangan air terjadi hampir tiap curah hujan tinggi. Pasalnya, jalur dari Campurdarat ke wilayah Tulungagung bagian selatan ini berada di kaki pegunungan yang sudah dalam kondisi kritis alias gundul. Jika hujan lebat datang, air dari atas menuju ke bawah bersamaan dengan lumpur yang membanjiri jalan hingga membuat macet lalu lintas.
\”Sudah jadi langganan banjir begini. Tapi biasanya beberapa jam air akan hilang dan yang berbahaya sisa lumpur yang licin,\” kata Sumadi (50) warga Gamping
Hingga saat ini belum ada keterangan resmi dampak yang terjadi akibat meluapnya air ini. Termasuk jumlah rumah atau korban lainnya.
Sumadi berharap ke depan saluran pembuangan menjadi perhatian, agar tidak memicu banjir setiap kali turun hujan.
Reporter : Anang