Paguyuban Sor terob Tulungagung saat melakukan sosialisasi
Tulungagung – Ada pemandangan berbeda ditengah Pandemi Covid -19 .Tidak kurang dari 19 unit mobil berasal dari 19 Kecamatan di Tulungagung tampak berjajar mirip aksi demo.
Rupanya mereka berasal dari Perkumpulan Sound Jenangan Tulungagung (PSJTA) hendak menggelar pawai protokol kesehatan dalam rangka memasuki adaptasi kebiasaan baru pada Jumat (17/7).
Pawai ini sebagai wujud dukungan para pekerja sor terop terhadap upaya pemerintah dalam menanggulangi pandemi Covid-19.
Pawai dilakukan sebagai upaya sosialisasi untuk membantu pemerintah dalam meningkatkan kesadaran masyarakat mematuhi protokol kesehatan.
Salah satu perwakilan PSJTA, Darmo Kepada wartawan berharap agar pagelaran hajatan segera diperbolehkan.
“ Di Tulungagung kasus positif covid -19 menunjukkan trend menurun , harapannya kegiatan-kegiatan, seperti hajatan bisa diijinkan beraktifitas kembali . ” harap Darmo.
Dirinya mengaku selama lebih empat bulan telah menganggur dan tidak ada aktifitas sama sekali .
Selain menggelar pawai , paguyuban sor terop akan membuat simulasi pelaksanaan hajatan di tengah pandemi.
“Simulasi terkait teknis pelaksanaan hajatan di tengah pandemi juga akan kami lakukan ” imbuhnya.
Simulasi itu menurut Darmo , bakal melibatkan perwakilan para pekerja sor terop, yang jumlahnya cukup signifikan hingga mencapai 3000 orang. Simulasi itu nantinya bakal dijadikan rujukan tiap kegiatan.
“Nantinya akan kami buatkan video dalam bentuk simulasi terkait teknis saat menggelar hajatan ditengah Pandemi ini ” katanya.
Sementara itu Bupati Tulungagung Maryoto Bhirowo mengatakan , Penerapan protokol kesehatan dalam memasuki adaptasi kebiasaan baru dinilai menjadi keberhasilan pemerintah dalam menanggulangi pandemi global tersebut.
” Langkah ini sebagai persiapan sebelum sejumlah kegiatan mulai di longgarkan. Soal hajatan memang tidak serta merta, ada tahapannya,” kata Maryoto.
Hal Senada disampaikan Kapolres Tulungagung, AKBP Eva Guna Pandia. Menurutnya banyak pertimbangan kenapa hajatan belum dilonggarkan.
Namun dengan sosialisasi secara berkala, pihaknya meyakini bakal meningkatkan kesadaran masyarakat sehingga pandemi Covid-19 dapat ditekan.
“Karena disiplin adalah vaksin. Sekarang masih oranye, kami harap minggu depan sudah zona kuning sehingga hajatan diperbolehkan dengan syarat,” kata Pandia.
Syarat tersebut diantaranya menerapkan protokol kesehatan seperti yang akan disimulasikan oleh para pekerja sor terop di Tulungagung.
Bahkan untuk pengawasannya, Pandia bakal menerjukan polri dibantu TNI di masing-masing wilayah.
Seperti diketahui , Tingkat kesembuhan di Tulungagung mencapai 98 persen, tertinggi diantara 38 kabupaten / kota di Jawa Timur.
Reporter : Ahmad so
Edito : Catur santoso