Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
BERITA TERBARU

Kepala BPJS Tulungagung Ancam Putus Kontrak  Rumah Sakit Rujukan  Yang Tidak Punya Dokter Spesialis

96
×

Kepala BPJS Tulungagung Ancam Putus Kontrak  Rumah Sakit Rujukan  Yang Tidak Punya Dokter Spesialis

Sebarkan artikel ini

Warning: Attempt to read property "post_excerpt" on null in /var/home/ajttvcom/public_html/wp-content/themes/wpmedia/template-parts/content-single.php on line 113
Example 468x60

 TULUNGAGUNG , AJTTV.COM  – Kepala BPJS Tulungagung mengancam Memutus kontrak kepada rumah sakit rujukan jika tidak memiliki dokter spesialis.

Pernyataan itu dilontarkan Idar Aris saat mendapat teguran keras dari Komisi C DPRD Tulungagung sewaktu hearing Senin (20/1).

Example 300x600

Sedang imbas dari kenaikan iuran BPJS Kesehatan, Idar Aries Munandar mengakui sudah banyak peserta BPJS Kesehatan di Tulungagung yang turun kelas menjadi kelas 3. Yang sudah turun kelas 3 sampai akhir Desember 2019 sebanyak 655 peserta.

“Penurunan kelas ini berlaku mulai tanggal 9 Desember 2019 sampai 30 April 2020. Setelah itu tidak boleh turun lagi,” tuturnya.

Kenaikan Iuaran BPJS yang mencapai 100 persen , tampaknya belum juga diimbangi dengan pelayanan maksimal.

Termasuk belum adanya dokter spesialis di rumah sakit Rujukan menjadi kritikan dari wakil rakyat Tulungagung.

Wakil Ketua Komisi C DPRD Tulungagung,  Heru Santoso  seusai hearing menyatakan , layanan BPJS Kesehatan di Tulungagung masih jauh dari harapan. Apalagi saat ini besaran iuran BPJS Kesehatan sudah naik 100 persen.

“Ada kenaikan iuran tapi belum ada perubahan pelayanan jaminan kesehatan. Besaran kapitasi untuk Puskesmas juga tetap belum ada perubahan meski iuran BPJS Kesehatan naik,” ujarnya.

Selain itu, lanjut dia, masalah rumah sakit rujukan yang tidak mempunyai dokter spesialis sendiri menjadikan pasien dengan layanan BPJS Kesehatan terkatung-katung.

“Dengan tidak ada dokter spesialis, pasien BPJS Kesehatan mulai pagi sampai sore belum terlayani karena dokter spesialisnya belum datang,” paparnya.

Heru Santoso berharap kondisi tersebut harus ditindaklanjuti dan dicek oleh BPJS Kesehatan secara berkala. Jangan sampai terulang pasien sudah membayar iuran BPJS Kesehatan tetapi pelayananannya tidak maksimal.

Reporter : Adimas
Editor : Galih rakasiwi

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *