Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
BERITA TERBARU

Petani di Bondowoso Mulai Kembangkan Vanili

264
×

Petani di Bondowoso Mulai Kembangkan Vanili

Sebarkan artikel ini

Warning: Attempt to read property "post_excerpt" on null in /var/home/ajttvcom/public_html/wp-content/themes/wpmedia/template-parts/content-single.php on line 113
Example 468x60

BONDOWOSO, AJT – Bersama Kades Mangli H.Ahmad Hariyono Kecamatan Pujer mengadakan Pengembangan Tanaman Vanili karena mahalnya harga vanili menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat. Tak terkecuali bagi pemerintah desa di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur.

Seperti yang dilakukan oleh Pemdes Mangli Kecamatan Pujer, yang mulai mengembangkan tanaman vanili.

Example 300x600

Kementerian ESDM Bangun 600 Titik Lampu PJUTS di DIY

Pengembangan vanili, yang menjadi program kerja desa wisataagro ini, menggandeng Perkumpulan Petani Vanili Indonesia (PPVI), dalam memberikan pembinaan kepada petani di wilayah tersebut.

Kepala Desa Mangli, Ahmad Hariyono mengatakan, pengembangan ini merupakan upaya dalam menyejahterahkan masyarakat dengan budidaya vanili. Mengingat, vanili ini memiliki nilai ekonomi yang tinggi.

“Tanaman ini, akan kami jadikan tanaman wajib. Sebagai tambahan dan investasi warga,” katanya, Sabtu kemarin.

Rudi Ginting, Ketua PPVI menambahkan, bahwa vanili menjadi komoditas termahal di Indonesia, yakni sekitar Rp 5 juta per kilogramnya dalam kondisi kering. Sedangkan kebutuhan dunia atas vanili masih minus 6000 ton vanili, dalam kondisi kering.

“Belum lagi, tanaman vanili ini bisa ditanam di semua kontur tanah selama tersedia naungan, teduhan, dan kompos,” katanya.

Oleh karena itu, budidaya vanili ini menjadi prospek yang bagus. Meski demikian, prospek yang baik itu harus diikuti dengan kosistensi petani dalam menjaga kualitas vanili.

“Prospek vanili, bergantung dari petaninya mau menjaga kualitas apa tidak,” jelas  Rudi.

Rudi berkomitmen, untuk terus membina petani di Desa Mangli dalam budidaya vanili ini. Komitmen ini bahkan telah diawali dengan pemberian bibit vanili, sebanyak 300 untuk warga di Desa Mangli melalui Pemdes. Selanjutnya ada petani-petani, yang akan dilatih untuk menjadi koordinator, dalam melaporkan perkembangan budidaya vanili.

“Dilatih untuk membantu mengontrol. Karena, tenaga kami terbatas untuk mengontrol budidaya vanili ini di setiap rumah,” jelasnya.

Di sisi lain, Ketut Wardana dari Pusat Penilitian dan Pengembang Perkebunan, di bawah Badan Penelitian dan Pengembangan Kementrian Pertanian, menyambut baik atas upaya menyejahterahkan masyarakat melalui vanili.

“Namun demikian, perlu pendampingan yang berkelanjutan untuk menghasilkan vanili yang baik,” paparnya.

Bahkan kalau memang dibutuhkan, pihaknya siap untuk membuka pintu dalam mengembangkan pertanian, khususnya vanili. Dia mengingatkan, ke depan setelah budidaya vanili berjalan hendaknya para petani di Bondowoso menjaga kualitas pertanaman dan pengolahan vanili. “Karena, melihat tadi orientasi pasar dari PPVI yang menembus pasar ekspor,” sambungnya.

(Kir,m)

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *