TULUNGAGUNG, AJTTV.COM – Cuaca buruk yang melanda kawasan Pelabuhan Perikanan Popoh, Tulungagung, dalam lima hari terakhir menyebabkan ratusan nelayan memilih berhenti melaut. Kondisi ini dipicu oleh gelombang tinggi dan angin kencang yang dianggap berbahaya bagi aktivitas pelayaran.
Menurut Harmaji salah seorang nelayan, gelombang di tengah laut saat ini berkisar antara 1 hingga 3 meter dengan kecepatan angin di atas rata-rata. Hanya sebagian kecil nelayan yang masih berani melaut, dan itu pun mayoritas berasal dari kalangan pemancing.
“Cuacanya buruk, kondisinya angin kencang dan gelombang besar. Saat ini mau nggak mau nelayan ya berhenti. Nggak semua, cuma sebagian kecil yang berani melaut karena gelombangnya besar, rata-rata pemancing,” ujar Harmaji.
Selain nelayan lokal, sejumlah kapal tangkap bertonase besar dari wilayah Pekalongan juga bersandar di Pantai Popoh untuk berlindung hingga cuaca kembali membaik. Para nelayan berharap kondisi ini tidak berlangsung lama mengingat mereka sangat bergantung pada hasil tangkapan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Tanjung Perak Surabaya, gelombang tinggi diperkirakan masih akan terjadi pada 6-9 Februari 2025. Fenomena ini disebabkan oleh Siklon Tropis Taliah yang berada di Samudra Hindia, yang memengaruhi pola angin dan tinggi gelombang di wilayah pesisir selatan Jawa.
Reporter : Jais