TULUNGAGUNG, AJTTV.COM – Namanya Moch. Thatit Kusuma Wibatsuh, merupakan dalang remaja yang lagi naik daun ini merupakan siswa di SMPN 1 Rejotangan, Tulungagung.
Darah seni pedalangan ini ternyata mengalir dari sang ayah Ki dalang kondang Ki Minto Darsono.
Prestasi Thatit dimulai dari seringnya mengikuti festival dan selalu mendapat juara.
Baca Juga : Polres Trenggalek Bagikan 500 Paket Daging Kurban di Hari Raya Idul Adha 1445 H
Kesukaan pada dunia wayang, dia geluti sejak anak anak. Ketika menginjak usia dewasa, ketertarikan pada wayang mulai muncul dalam bentuk mulai memainkan tokoh tokoh yang dipegangnya. Dari situlah kedua orang tua Thatit mulai mengarahkan, bagaimana dan kemana kemauan itu disalurkan.
Tahun 2024 ini, kembali putra Ki Minto Darsono dan Ibu Srini, mengikuti festival dalang , yang diselenggarakan dinas kebudayaan Kabupaten Tulungagung, dan berhasil menyabet juara. Dalang remaja itu sudah menunjukkan kelasnya. Mulai dari penampilan diri, sampai ke tingkat pentas, benar benar sudah seperti dalang dalang dewasa. Hal inilah yang membuat pecinta wayang yang hadir dalam festival itu, mengacungi jempol. Mulai dari ” ontowecono , suluk, serta sabet ” benar benar berwibawa .itulah kelebihan dari Ki Thatit Kusuma Wibatsuh, panggilan kerenya.
Ketika dimintai komentarnya, terkait festival tahun ini, dengan polosnya Thatit bicara tanpa beban.
”Saya sangat menyukai dunia pagelaran wayang ini. Saya juga berterimakasih kepada semua, orang tua, penonton dan dewan juri. Jujur mas, kalau ukuran saya itu adalah masih tahap terus belajar, maka nomor berapapun itu adalah tahapan. Saat festival, yang penting saya sudah melakukan yang terbaik dari semua pokok pokok pakem pedalangan. Soal angka juara, bagi saya adalah penyemangat”, ungkap Ki Thatit remaja, Rabu, (19/6/2024 ) di rumahnya, desa Pakisrejo Rejotangan Tulungagung.
Baca Juga : Pemkab Tulungagung Komitmen Berantas Narkoba
Sementara Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tulungagung Rahadi Puspita Bintara mengaku bangga masih ada generasi muda cinta akan dunia pewayangan, walau harus disesuaikan dengan era dan jamannya.
”Secara umum saya bangga , dunia pakeliran itu juga masih dicintai anak anak muda. Sekolah dan Dinas Pendidikan selalu mensuport ”, ungkapnya.
Ditambahkan, Rahadi menegaskan dinas Pendidikan menempatkan prestasi pada tempat yang paling tinggi sehingga menjadi suar bagi siswa lain untuk ikut berprestasi.
Reporter : Anang