TULUNGAGUNG,AJTTV.COM – Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar menyampaikan adanya tambahan kasus baru berasal dari klaster pabrik rokok di Tulungagung, Jawa Timur.
Dalam sebuah video yang beredar di media sosial Whatsap , Walikota Kediri mengatakan Ada empat orang positif di Kota Kediri, yaitu dari Ngrongo, Pojok, Betet, dan Jalan Raya Jegles, Blabak. Menurutnya Klaster ini dari pabrik rokok di Tulungagung, per tanggal 14 Mei,\”
\” Hari ini 14 Mei 2020 ada empat pasien positif Corona setelah hasil tes Swab keluar yang berasal dari cluster Pabrik Rokok Di Tulungagung ,\” kata Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar dalam keterangannya Kamis (14/5).
Informasi tambahan empat kasus baru itu menurut Cak Abu diterima lebih cepat karena laboratorium di RSUD Gambiran Kota Kediri, sudah dapat melakukan pemeriksaan swab corona dengan metode polymerase chain reaction (PCR).
\”Hari ini RS Gambiran bisa tes swab sendiri, dengan mesin TCM (tes cepat molekuler) sehingga menghasilkan hasil lebih cepat,\” kata dia.
Abdullah menjelaskan, empat orang pasien baru tersebut saat ini menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing. Mereka tidak menjalani karantina di rumah sakit karena termasuk orang tanpa gejala atau OTG.
Dengan adanya kasus ini, jumlah pasien positif Corona di kota Kediri berjumlah 23 orang .
Namun Pernyataan Walikota Kediri adanya empat pasien positif covid -19 berasal dari cluster Pabrik Rokok Di Tulungagung dibantah juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Tulungagung Galih Nusantoro.
Galih mengatakan pernyataan wali kota Kediri dianggap terlalu dini. menurutnya Sampai hari ini hasil swab yang menyatakan karyawan pabrik rokok positif Corona belum keluar.
\” Takutnya malah dari cluster Sono (Kediri -red ). Soalnya temuan pasien reaktif rapid pabrik rokok pertama kali tanggal 1 mei 2020 , sedangkan yang dari kediri sudah masuk rumah sakit gambiran tanggal 27 april 2020 ,\” terang Galih.
Galih tidak membantah jika pasien memang bekerja di Tulungagung, namun pasien yang dinyatakan positif terlebih dahulu berasal dari Kediri.
\”Penyebutan klaster pabrik rokok di Tulungagung, menurut saya terlalu dini (gegabah) \” Tegasnya.
Reporter : Ahmad so / Rakasiwi
Editor : C sant