KEDIRI KOTA, AJTTV.COM – Gabungan aktifis Lembaga Swadaya Masyarakat ( LSM) yang menamakan diri Ikatan Parlemen Jalanan Pemuda Anti Korupsi Nusantara menggelar aksi Demontrasi di depan kantor DPRD setempat, Selasa (16/4/2024).
Aksi sempat memanas setelah massa telibat adu dorong dengan aparat Kepolisian.
Baca Juga : Meriah, Tradisi Kupatan Massal di Jepun Tulungagung
Kericuhan berawal saat petugas memadamkan api dari ban yang dibakar oleh massa. Kericuhan mereda setelah petugas yang lain melerai kedua belah pihak.
Dalam orasinya Mereka menuntut korps Adiyaksa segera mengusut tuntas kasus korupsi dana Jasmas anggota DPRD Kota Kediri tahun 2019 sampai 2023.
Mereka juga membawa keranda mayat, sebagai simbol matinya Hati Nurani Anggota DPRD dan Matinya kinerja kejaksaan Negeri Kota Kediri dalam mengusut kasus korupsi Jasmas tersebut.
“Kami menuntut Kejaksaan negeri Kota Kediri mengusut tuntas dugaan penyelewengan dana jasmas, yang melibatkan anggota DPRD Kota Kediri, dengan estimasi kerugian negara mencapai puluhan miliar,” Kata Basuki, korlap aksi.
Massa juga membakar ban bekas di pinggir jalan, sehingga sempat membuat macet arus lalu lintas. Selanjutnya perwakilan massa diperkenankan masuk kedalam kejaksaan, untuk menyampaikan aspirasi dan tuntutannya.
Boma Wira Gumelar selaku Kasi Intel Kejaksaan Negeri Kota Kediri menanggapi tuntutan dari massa. Ia mengatakan pihaknya sudah melakukan pengumpulan data dan keterangan (Pulbaket) terkait korupsi dana jaring aspirasi masyarakat (Jasmas) mulai tahun 2019 sampai 2023. Pihaknya juga sudah memanggil beberapa anggota DPRD Kota Kediri, untuk dimintai keterangan.
Baca Juga : Mobil Pengantar Kemanten Masuk Jurang di Trenggalek
“Dalam seminggu terakhir kita sudah melakukan pengumpulan data dan keterangan, terkait dana Jasmas anggota dewan mulai tahun 2019 sampai 2023. Kami juga sudah memanggil 6 anggota DPRD Kota Kediri untuk dimintai keterangan,” ungkapnya.
Massa juga mengancam, jika dalam waktu dekat tidak ada tindakan nyata dari Kejaksaan Negeri Kota Kediri, maka mereka akan kembali turun ke jalan dengan jumlah massa yang lebih besar.
Reporter : Moh.Lubis
