Sredek Goreng, jajanan legendaris yang menjadi ikon kuliner di Kecamatan Besuki, Kabupaten Tulungagung (Jais ajttv.com)
TULUNGAGUNG, AJTTV.COM – Di tengah gemerlap kuliner modern, cita rasa tradisional tetap memiliki tempat istimewa. Salah satunya adalah Sredek Goreng, jajanan legendaris yang menjadi ikon kuliner di Kecamatan Besuki, Kabupaten Tulungagung. Terbuat dari singkong atau ubi kayu, makanan ini tidak hanya menawarkan rasa gurih yang khas, tetapi juga menyimpan nostalgia masa lalu.
Popularitas sredek goreng ini tak lepas dari dua desa yang menjadi pusatnya: Desa Tanggul Welahan dan Desa Tanggul Kundung. Di sini, kita bisa menemukan penjual-penjual sredek goreng yang sudah beroperasi puluhan tahun, mewariskan resep rahasia dari generasi ke generasi. Mereka berhasil mempertahankan keaslian rasa dan cara pengolahan, yang membuat sredek goreng buatan mereka sangat diminati.
Salah satu legenda di balik kuliner ini adalah Mbah Bo dari Desa Tanggul Welahan. Warung sederhana Mbah Bo menjadi tujuan utama para penikmat sredek goreng, dan rasanya yang otentik telah melekat di ingatan banyak orang. Sayangnya, Mbah Bo telah berpulang, dan warungnya kini tinggal kenangan.
Namun, semangat melestarikan kuliner ini tidak pernah padam. Kini, tradisi membuat sredek goreng diteruskan oleh generasi yang lebih muda, salah satunya adalah Nug, asal Desa Tanggulwelahan. Ia meneruskan jejak para pendahulunya, memastikan bahwa rasa khas sredek goreng tetap bisa dinikmati oleh masyarakat luas. Dengan sentuhan generasi baru, makanan tradisional ini diharapkan bisa terus bertahan dan menarik minat lebih banyak orang.
Apa yang membuat sredek goreng ini begitu spesial? Proses pembuatannya yang sederhana namun teliti. Singkong dikupas, dicuci bersih, lalu diparut hingga halus. Parutan singkong kemudian dicampur dengan bumbu-bumbu sederhana seperti bawang putih, ketumbar, dan garam, lalu dibentuk pipih sebelum digoreng hingga kuning keemasan. Hasilnya adalah camilan renyah di luar, namun lembut di dalam.
Sredek goreng tidak hanya disukai oleh warga lokal, tetapi juga menjadi buruan para pelancong yang kebetulan melintas. Banyak yang sengaja datang dari luar kota hanya untuk menikmati jajanan ini. Makanan ini cocok dinikmati sebagai camilan santai bersama kopi hangat atau teh, terutama saat pagi atau sore hari.
Keberadaan penjual sredek goreng yang melegenda di Besuki ini menunjukkan bahwa kuliner tradisional masih sangat relevan. Mereka tidak hanya menjual makanan, tetapi juga melestarikan warisan budaya dan kearifan lokal. Ini adalah bukti bahwa kekayaan kuliner Indonesia tak hanya terletak pada hidangan utama yang mewah, tetapi juga pada jajanan sederhana yang kaya rasa dan makna.
Reporter : Jais












