Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
BERITA TERBARUKABAR DAERAH

Penutupan Lokalisasi di Tulungagung : Apakah Hasilnya Sesuai Rencana?

63
×

Penutupan Lokalisasi di Tulungagung : Apakah Hasilnya Sesuai Rencana?

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Petugas Satpol PP saat mendatangi Eks Lokalisasi Ngujang / Doc Satpol pp

TULUNGAGUNG, AJTTV.COM – Penutupan dua lokalisasi besar di Tulungagung, yakni Ngujang dan Kaliwungu, beberapa tahun lalu menjadi kabar baik bagi masyarakat setempat. Penutupan ini dilakukan pada era Bupati Tulungagung Heru Tjahjono, yang saat itu melakukan pendekatan pemberdayaan ekonomi untuk menghentikan operasional lokalisasi.

Example 300x600

Pemerintah Kabupaten Tulungagung, bersama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Kementerian Sosial, menggelontorkan dana sebesar Rp 14,3 miliar untuk kegiatan pendampingan, modal usaha, dan pembangunan infrastruktur di bekas lokalisasi. Hasilnya, sebanyak 351 PSK dilaporkan berhasil meninggalkan pekerjaannya dan memulai hidup baru.

Namun, Praktisi Hukum Heri Widodo menilai bahwa program tersebut gagal total dan hanya membuang uang negara. Menurutnya, pasca penutupan lokalisasi, para PSK diduga kembali melakukan aktivitas yang sama dengan kemasan yang berbeda.

“Ya hanya kemasan saja yang beda, mereka seakan bekerja sebagai pedagang di warung kopi karaoke, faktanya aktivitas mereka diduga sama,” kata Heri, Kamis (26/6/2025).

Heri juga menilai bahwa tidak adanya pengawasan dari dinas terkait, seperti Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, dan Satpol PP, membuat para PSK liar dan tidak terkendali. “Jangan heran kalau kasus HIV AIDS di Tulungagung meningkat, karena tidak ada lagi pengawasan seperti dulu,” imbuhnya.

Pertanyaan-pertanyaan tentang keberhasilan program penutupan lokalisasi ini masih menjadi tanda tanya besar bagi masyarakat Tulungagung. Apakah bekas lokalisasi kini menjadi pusat kegiatan ekonomi dan pendidikan, dengan banyak warga yang memanfaatkan fasilitas yang disediakan? Ataukah program ini hanya menjadi pemborosan anggaran belaka?

Sebagai informasi, Tahun 2012 pemerintah menutup dua lokalisasi pelacuran besar di Kabupaten Tulungagung: Ngujang dan Kaliwungu. Langkah ini merupakan bagian dari Komitmen Pemprov Jatim dan Pemerintah Kabupaten Tulungagung menutup lokalisasi pelacuran di Jawa Timur.

Upaya penutupan yang dilakukan secara damai serta ditindaklanjuti dengan pendampingan pemberdayaan ekonomi bagi para mantan penghuninya, membuat langkah itu menjadi percontohan nasional.

Di lokalisasi Ngujang dan Kaliwungu jumlah pelacur yang mentas sebanyak 351 orang. Di Ngujang 154 orang dan Kaliwungu, Ngunut 197 orang. Pengentasan mereka juga diikuti program pendampingan pemberdayaan ekonomi mandiri yang dilakukan Dinas Sosial dengan membentuk tim yang bertugas melakukan pengawasan dan pembinaan.

Upaya yang dilakukan Pemprov Jatim dan Pemkab Tulungagung ini bahkan menjadi rujukan dalam menutup lokalisasi di provinsi lain. Bahkan Langkah pemda yang sejak awal telah mengalokasikan anggaran untuk pendampingan dicontoh daerah lain.

Tidak cukup disitu, Kementrian Sosial dan Kementerian PU juga akan mendukung dana untuk lingkungan penyangga di sekitar lokalisasi yang sangat tidak layak. Lingkungan penyangga akan menerima bantuan lewat program rumah tak layak huni dari Dirjen Cipta Karya, Kementerian PU, Juga sistem sanitasi yang lebih sehat. Salah satu bantuan yang diberikan berupa pelatihan menjahit, usaha salon kecantikan, bisnis katering serta sejumlah usaha lain yang diusulkan.

Reporter : Dw

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *