Scroll untuk baca artikel
BERITA TERBARUKABAR DAERAH

Warga Datangi Polsek Besuki, Tolak Penghentian Sepihak Pembangunan Fasilitas Masjid

10398
×

Warga Datangi Polsek Besuki, Tolak Penghentian Sepihak Pembangunan Fasilitas Masjid

Sebarkan artikel ini

Warga datangi Polsek Besuki meminta kepastian soal Pembangunan Fasilitas Masjid ( Anang Yulianto / Ajttv.com )

TULUNGAGUNG, AJTTV.COM  – Warga Desa / Kecamatan Besuki, Tulungagung didampingi oleh Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Tulungagung, mendatangi Polsek Besuki pada Senin (25/8) untuk memprotes penghentian sepihak pembangunan fasilitas Masjid Nurul Huda. Pihak kepolisian dituding menghentikan proyek tersebut tanpa dasar yang jelas.

​M. Ihsan Muhlason, S.H., M.H., dari LBH GP Ansor, mengungkapkan bahwa Unit Reskrim Polsek Besuki secara tiba-tiba menghentikan pengerjaan jalan dan parit yang vital bagi masjid. Alasannya, proyek itu berada di lahan milik Perhutani dan belum memiliki izin.
​”Polisi mengaku ada laporan dari pihak Perhutani. Namun, fakta yang kami temukan justru sebaliknya,” ujar Muhlason. “Tidak ada laporan dari Perhutani. Itu kami dapatkan langsung dari pengakuan Asper (Asisten Perhutani) yang juga kami undang ke Polsek,” tambahnya.

Pembangunan jalan dan parit ini sangat diperlukan bagi warga. Jalan itu merupakan satu-satunya akses yang layak menuju masjid, sedangkan parit berfungsi mencegah air hujan yang datang dari dataran tinggi langsung masuk ke area ibadah. Penghentian proyek ini menimbulkan keresahan dan menghambat kenyamanan beribadah.

​Muhlason menegaskan, tindakan sepihak yang dilakukan oleh kepolisian ini patut dipertanyakan. LBH GP Ansor lalu mendampingi warga untuk memastikan pembangunan fasilitas ini dapat dilanjutkan.

Menurutnya, hak warga untuk beribadah dan mendapatkan fasilitas pendukung dilindungi oleh konstitusi dan tidak bisa dihentikan tanpa dasar hukum yang kuat.
​”Makanya Kami terus kawal masalah ini. Kami berharap ada solusi damai yang segera tercapai, bukan dengan cara-cara yang justru menyulitkan masyarakat,” terang Muhlason.

Sementara itu Kapolsek Besuki Melalui Kasi Humas Polres Tulungagung IPDA Nanang Murdianto dikonfirmasi mengatakan Polemik akhirnya menemui titik terang. Setelah sempat memicu ketegangan, mediasi yang difasilitasi oleh berbagai pihak berhasil mencapai kesepakatan damai.

​Menurut Nanang ​Mediasi dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Kapolsek Besuki, Kanit Pidsus Polres Tulungagung, Kanit Reskrim Polsek Besuki, KRPH Bandung, KPH Besuki, Kasi Trantib Kecamatan Besuki, Kepala Desa Besuki, serta perwakilan Takmir Masjid, LBH GP Ansor, dan tokoh masyarakat setempat.

“​Hasil mediasi bahwa pengerukan tanah untuk fasilitas masjid dapat terus dilaksanakan. Pihak Perhutani dan kepolisian mendukung penuh upaya warga untuk mencegah banjir lumpur yang selama ini mengganggu ibadah.” Pungkas Nanang.

​Reporter : Anang Yulianto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *