Magetan , AJTTV.com – Hari Disabilitas Internasional atau International Day of Persons with Disabilities (IDPD) jatuh pada 3 Desember setiap tahunnya.
Untuk memperingatinya Laznas LMI bersinergi dengan BPBD dan Dinas Sosial Kabupaten Magetan mengadakan kegiatan \”Mitigasi Pengurangan Risiko Bencana Inklusif Magetan\” yang diselenggarkan pada sabtu (4/12/2021)
Peringatan dianggap sebagai waktu terbaik untuk mengingatkan hak para disabilitas agar mendapatkan kesempatan yang sama dengan orang-orang normal, seperti dari berkarya dan berkarir, juga dalam semua bidang kehidupan masyarakat seperti pelatihan pengurangan risiko bencana.
Bertempat di gedung Karang Taruna Dinas Sosial jln M.T Haryono no 12 Magetan sedikitnya 54 peserta Wira Daksa Utama (WIDAMA) mengikuti kegiatan tersebut.
Tampak hadir Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Magetan Ari Budi Santosa, Sri Gunarsih Ketua yayasan Wira Daksa Utama (WIDAMA) Magetan , Yayuk Sri Rahayu,
Kepala dinas Sosial Magetan.
Sri Gunarsih, Ketua yayasan Wira Daksa Utama (WIDAMA) Magetan mengatakan Secara garis besar Undang-Undang Penyandang Disabilitas mengatur mengenai ragam Penyandang Disabilitas, hak Penyandang Disabilitas, pelaksanaan penghormatan, pelindungan, dan pemenuhan hak Penyandang Disabilitas.
Dengan begitu kata Sri Gunarsih adanya undang-undang tersebut akan memperkuat hak dan kesempatan yang lebih baik bagi penyandang disabilitas. Mulai dari hak hidup, hak mendapatkan pekerjaan yang layak, pendidikan yang lebih baik dan kemudahan mengakses fasilitas umum\” Tambahnya.
Sementara itu Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Magetan Ari Budi Santosa dihadapan peserta berpesan bahwa Bencana adalah urusan Bersama, dan Relawan yang mengikuti pelatihan juga berperan dalam Penanggulangan Bencana di Kabupaten Magetan.
Yayuk Sri Rahayu,
Kepala dinas Sosial Magetan menyampaikan Dinas Sosial selalu Bersinergi dengan LMI dalam kegiatan sosial bersama teman teman Disabilitas, dan dalam pelatihan PRB inklusif ini baru pertama kali dilakukan.
Ditempat yang sama Susanto selaku Manajer Penanggulangan Bencana Laznas LMI memberikan edukasi sosialisasi dan simulasi dalam menghadapi Gempa.
Menurut Susanto , Peran aktif difabel dalam PRB Inklusi meliputi tiga tahap, pra bencana, tanggap darurat dan pasca bencana.
Efektifitas dan efisiensi peran aktif ini hanya dapat diwujudkan dalam kegiatan PRB yang bersifat multisektoral, aksesibel dan inklusif. Pelibatan penyandang disabilitas dalam perencanaan menanggulangi bencana menjadi penting karena difabel lebih tahu kebutuhan mereka sendiri.
Reporter : Sus