TULUNGAGUNG,AJTTV.COM – Pandemi Covid -19 yang melanda negeri ini termasuk Tulungagung telah memakan korban.
Salah satunya adalah Kepala Dusun ( Kasun ) Ngunut harus rela melepas jabatannya setelah Diduga memotong bansos COVID-19 ( virus corona) sebesar Rp 200.000.
Merasa tidak transparan , Warga mendatangi balai desa setempat untuk melakukan demo pada Senin ( 22/06/2020).
Mereka menuntut Herlambang selaku kepala dusun Lingkungan 10 yang telah menjabat selama 20 Tahun itu mengundurkan diri.
Dari keterangan warga , kekecewaan berawal saat Herlambang memotong hak warga selaku penerima manfaat bansos sebesar Rp 200.000 setiap bulanya.
” Dana itu diambil 200 ribu ,mestinya mereka menerima Rp 1.2 juta namun menerima 1 juta saja ,” terang warga.
Karena dugaan pemotongan tersebut pada Kamis (18 /06) lalu Herlambang didemo oleh warganya dan berlanjut hari ini Senin (22/06) .
Setelah proses negosiasi panjang di dalam Kantor Kepala Desa, dengan legowo Herlambang menuruti keinginan warga untuk mengundurkan diri.
Mohammad Harun (40) salah satu koordinator mengatakan warga telah lama tidak suka dengan Herlambang. Menurutnya Kasun tersebut selama menjabat dianggap kurang bermasyarakat .
Meski begitu menurut Harun warga akan menerima dengan baik setelah pengunduran dirinya dan kembali hidup bersama warga lainya.
“Sejak lama warga sudah tidak senang karena kurang bermasyarakat ,” ujar Harun.
Sementara itu Kepala Desa Ngunut, Abdullah, membenarkan jika Herlambang telah membuat surat pernyataan pengunduran diri .
Pihaknya berharap kasus ini tidak sampai masuk ke ranah hukum, seperti ancaman warga sebelumnya.
“Herlambang telah bersedia mengundurkan diri dengan iklas , Apa yang dilakukannya seperti tuntutan warga dan sesuai dengan Perda ,” ujar Abdullah.
Ditanya soal kelanjutan proses pengunduran diri,Abdullah mengatakan segera diteruskan ke Kecamatan Ngunut dan ke Pemkab Tulungagung, untuk diproses.
” Sejak beberapa hari kemarin Herlambang telah ikhlas untuk mundur dari jabatannya.” imbuhnya.
Reporter : Ahmad so
Editor ; C sant
