Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
BERITA TERBARU

” Bohongi Dokter ” Strategi Pengedar Obat Di Tulungagung

114
×

” Bohongi Dokter ” Strategi Pengedar Obat Di Tulungagung

Sebarkan artikel ini

Warning: Attempt to read property "post_excerpt" on null in /var/home/ajttvcom/public_html/wp-content/themes/wpmedia/template-parts/content-single.php on line 113
Example 468x60

TULUNGAGUNG , AJTTV.COM – Cara pengedar obat terlarang di Tulungagung nampaknya semakin jenius. Dengan berpura – pura menderita penyakit gelisah dan kesulitan tidur , mereka bisa mengelabuhi dokter.

Skenario cerdas berjalan , pelaku menebus obat ke dokter , setelah itu dia jual dan  tidak dia konsumsi.

Example 300x600

Namun Sepandainya tupai melompat akan jatuh juga.
Polisi mengendus ulah para pelaku  lalu menangkapnya.
Dia adalah Heru Suyoko (40) warga Desa Batangsaren, Kecamatan Kauman dengan barang bukti 16 butir Alganax, satu butir Alprazolam serta Khoirul Anam (35) warga Kelurahan Sembung, Kecamatan Tulungagung dengan barang bukti 37 pil Alprazolam .

” Keduanya telah ditetapkan sebagai tersangka ” Terang kasat reskoba Polres Tulungagung, AKP Suwancono ,Kamis (23/1/2020).

Dari Modus ” mbujuki ” dokter dengan berpura – pura sulit tidur , Polisi telah menangkap lima orang pengedar psikotropika dan telah ditetapkan menjadi tersangka.

Dalam melakukan aksinya , mereka berpindah – pindah dari dokter satu ke dokter lainya.

” Mereka berpindah – pindah karena obat jenis ini sulit di dapat dan harus ada resep dokter ” imbuh Suwancoko.

Seperti diketahui  Jajaran Satreskoba Polres Tulungagung berhasil  menangkap 31 tersangka dari 20 perkara selama setengah bulan di awal tahun 2020 ,yakni dari Tanggal 1-22 Januari.

Dari 20 kasus itu, polisi berhasil mengungkap modus peredaran obat penenang jenis Alprazolam dan Alganax.

Dihadapan Penyidik , Tersangka mengaku harga per lembar  Rp 140.000 dan ditambah biaya ke dokter. Dari penjualan , Tersangka mendapat  keuntungan antara Rp 80.000 hingga Rp 100.000.

Setelah terendus Polisi , para pelaku mulai beralih lokasi operasinya , mereka menyasar daerah pinggiran karena wilayah perkotaan telah tercium aparat .

“‘Merereka para tersangka semuanya  residivis.” Paparnya.

Reporter : Ahmad soim
Editor      : C – Sant

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *