Scroll untuk baca artikel
BERITA TERBARUKABAR DAERAH

Dinas Kesehatan Tulungagung Gencarkan Pencegahan Kecacingan Setelah Kasus Kematian di Sukabumi

156
×

Dinas Kesehatan Tulungagung Gencarkan Pencegahan Kecacingan Setelah Kasus Kematian di Sukabumi

Sebarkan artikel ini

Ilustrasi Cacingan

TULUNGAGUNG, AJTTV.COM – Menyikapi kasus kematian akibat kecacingan di Kabupaten Sukabumi, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tulungagung mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan. Meskipun belum ada kasus serupa yang ditemukan di Tulungagung, Dinkes menegaskan pentingnya pencegahan, terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak dan ibu hamil.

​Kabid P2P Dinkes Tulungagung, Desi Lusiana W. menyatakan bahwa kecacingan masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. “Penyakit ini disebabkan oleh infeksi parasit seperti cacing gelang dan cacing tambang, yang sering menyerang daerah dengan sanitasi rendah,” jelas Desi, Selasa (26/8/2025). Penularannya terjadi melalui telur cacing dari tanah atau makanan/minuman yang terkontaminasi tinja, serta larva yang menembus kulit.

Data dan Fakta Kecacingan di Tulungagung

​Dinkes Tulungagung memastikan bahwa sampai saat ini, belum ada laporan kasus kecacingan yang menyebabkan kematian. Survei parasitologi terakhir yang dilakukan pada tahun 2022 menemukan tiga kasus positif cacing cambuk. “Data kasus kecacingan kami bersumber dari survei, bukan laporan rutin dari rumah sakit atau puskesmas,” kata Desi.

​Temuan menarik lainnya, dari 462 ibu hamil yang mengalami anemia dan diperiksa hingga 20 Agustus 2025, ditemukan 16 kasus kecacingan. Semua kasus ini sudah mendapatkan penanganan yang sesuai.

Upaya Dinkes dan Langkah Pencegahan

​Untuk menekan angka kecacingan, Dinkes Tulungagung telah melaksanakan berbagai program, di antaranya Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM): Pemberian obat cacing Albendazole secara rutin dua kali setahun, yaitu pada bulan Februari dan Agustus, kepada anak-anak usia 1–12 tahun di seluruh puskesmas, posyandu, dan sekolah.

Pemeriksaan Kesehatan Berkala: Pemeriksaan rutin bagi siswa dari TK hingga SMA.

Edukasi Masyarakat: Sosialisasi tentang pentingnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta menjaga sanitasi lingkungan.

​”Kami mengimbau agar seluruh anak usia 1–12 tahun rutin mendapatkan obat Albendazole. Ibu hamil dengan anemia juga dianjurkan untuk segera memeriksakan diri di puskesmas terdekat,” imbau dr. Desi.

Gejala dan Imbauan untuk Keluarga

​Desi mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai gejala kecacingan pada anak, seperti sakit perut berulang, perut buncit, berat badan sulit naik, pucat, dan gatal-gatal di sekitar dubur.

​Beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan oleh keluarga antara lain:

Mencuci tangan dengan sabun sebelum makan, Memotong kuku secara teratur, Mengonsumsi makanan dan air yang sudah dimasak hingga matang. ​Selalu menggunakan alas kaki saat keluar rumah dan Membuang air besar di jamban.

​”Kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat sangat penting. Mari kita terapkan PHBS untuk mencegah penularan kecacingan dan menjaga kesehatan keluarga,” tutup Desi.

Reporter : Sunari

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *