Penajam Pasir Utara, AJTTV COM – Tim Lembaga Manajemen Infaq (LMI) bergerak menuju dusun Semoga jaya Desa Sukaraja Kecamatan Sepaku kabupaten Penajam Paser Utara Kalimantan Timur pada Rabu (25/10/2023)
Desa ini Salah satu yang terdampak kekeringan akibat musim kemarau berkepanjangan.
Baca Juga : Gubernur Khofifah Dorong Santri Ambil Peran Cegah Perpecahan Akibat Suksesi 2024
Kepala Dusun Semoga Jaya ,Nurul hofi, menyampaikan terdapat 35 kepala keluarga (KK) di RT 025 dusun 5 Semoga Jaya Desa Suka Raja. Dengan demikian ada sekitar 105 jiwa mengalami krisis air bersih.
“Daerah kami tepatnya di Dusun Semoga jaya Desa Sukaraja Kecamatan Sepaku kabupaten Penajam Paser Utara Kalimantan Timur kelangkaan air bersih.” Ungkap Nurul saat rapat bersama masyarakat dan LMI.
Susanto Supervisor DPB Laznas LMI mengatakan kedatanganya ke Dusun Semoga jaya untuk melakukan asesmen langsung di lapangan.
Baca Juga : Diskominfo Jatim Buka Seminar Independensi Jurnalis
“Kami menerima laporan didaerah ini kekurangan air bersih. Kami bergerak kesini dan melakukan asesmen dan ternyata benar” terang Susanto, Kamis (26/10/2023).
Harga air bersih, kata Susanto , terjadi peningkatan hingga dua kali lipat dari harga biasanya.
Untuk menghindari dampak yang lebih luas, LMI mengambil langkah membuat sumur bor yang lokasinya berada di masjid Ruhulah.
“Dalam pembuatan sumur bor Kita berkolaborasi dengan santri SPMAA,” jelasnya.
Baca Juga : Update sebaran kejadian bencana alam di Indonesia periode 1 Januari – 20 Oktober 2023.
Ditempat sama ,Jejen, selaku manajer pengembangan program dan kolaborasi berharap sumur bor ini bisa optimal dan dapat menjawab kebutuhan masyarakat.
“Kita harapkan masyarakat turut aktif menjaga sumur bor ini sehingga dapat terus berkelanjutan” katanya.
Selesai asesmen tim menuju ke titik nol untuk melihat Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang terus dilakukan.
Reporter : Snt