TULUNGAGUNG , AJT – Gunung Budheg, salah satu wisata edukasi yang berada di Kabupaten Tulungagung punya potensi dari keindahan alamnya. Selain itu Gunung Budheg juga mengandung banyak sejarah mengenai kebudayaan Indonesia, sehingga penting diadakan pengembangan terhadap wisata tersebut seperti wana wisata, wana pustaka dan wana pusaka.
Pembuatan wisata Gunung Budheg melewati sebuah proses yang cukup lama, dimulai pada tahun 2003 kemudian di buka pada tahun 2015.
Sebagai bentuk kepedulianya , Tahun 2019 ini GenBI Kediri Komisariat IAIN Tulungagung menambah sarana edukasi untuk menunjang dan menarik perhatian para wisatawan dengan keindahan yang ada di Gunung Budheg.
Generasi Baru Indonesia ( Genbi ) bersama Pokdarwis , mengadakan acara Hibah dan Peresmian Sarana Edukasi di Gunung Budheg Tulungagung, Minggu (06/10/2019) bertempat di Desa Tanggung,Kecamatan Campur Darat Kabupaten Tulungagung.
Sarana edukasi tersebut diresmikan oleh Nasrullah dan Sonaji selaku Direktur dan Manajer Kantor Perwakilan BI Kediri didampingi ketua Pokdarwis Kabupaten Tulungagung Agus Utomo,S.Kep.Ns .
“Di Gunung Budheg ini biasanya dijadikan kegiatan oleh pendaki alam, acara pelatihan atau diklat, kegiatan anak-anak Sekolah, makrab, senam, dan pengunjung lainnya.” terang Agus.
Agus menambahkan, para pelajar juga sering melakukan olah raga diarea gunung budeg kususnya pada jam belajar mengajar.
Keterlibatan Genbi bermaksud turut serta dalam melestarikan budaya . Diawali dengan giat renovasi seperti pengecatan beberapa sarana wisata, penambahan tong sampah dibeberapa titik, serta pembuatan panggung sebagai sarana edukasi.
Dalam acara Kebangkitan Budaya dan Sektor Pariwisata di Tulungagung terdapat beberapa tempat yang di lestarikan dan di kembangkan seperti Pantai Kedung Tumpang, Pantai Dlodo, Gunung Budheg, Pantai Gemah, Pantai Sine, dan yang lainnya agar Kabupaten Tulungagung lebih maju dari sektor pariwisata.
” Semoga dengan diresmikannya sarana edukasi gunung budheg ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh para pengunjung, dan masyarakat sekitar agar lebih mencintai sejarah kebudayaan daerah, selain itu juga untuk menarik perhatian para wisatawa dari manca Negara ” Harap Agus. ( Ctr ).