Razia Mendadak di Polres Trenggalek / foto : Ist
TRENGGALEK, AJTTV.COM – Disiplin dan penampilan prima adalah harga mati bagi anggota Polri. Hal inilah yang ditekankan oleh jajaran Sipropam Polres Trenggalek melalui razia mendadak yang digelar pada Rabu (13/8). Operasi penegakan ketertiban dan disiplin (Gaktibplin) ini menyasar para personel yang bertugas, dan hasilnya cukup mengejutkan.
Dipimpin oleh Kasipropam Iptu Suwito, tim ‘Polisi dalam Polisi’ ini langsung menyisir barisan anggota yang sedang melaksanakan apel pagi. Sasaran mereka tak main-main, mulai dari kerapian rambut, kumis, dan jambang, hingga kelengkapan seragam dinas, sepatu, dan kopel rim yang harus sesuai standar operasional prosedur (SOP).
Tak hanya penampilan, identitas diri juga menjadi target pemeriksaan. KTP, SIM, Kartu Tanda Anggota (KTA), hingga surat izin senjata api dan surat kendaraan semua dicek secara teliti. Bahkan, ponsel para anggota tak luput dari pemeriksaan untuk mengantisipasi potensi keterlibatan dalam judi online (judol).
”Ini adalah kegiatan rutin, kami lakukan secara temporal dan insidentil,” jelas Iptu Suwito. “Tujuannya untuk mitigasi dan pencegahan pelanggaran, sekaligus sebagai langkah untuk menjaga dan meningkatkan disiplin anggota.”
Sanksi Tegas di Tempat
Dari hasil razia yang dilakukan, Sipropam menemukan lima personel yang melanggar aturan. Pelanggaran mereka terbilang sederhana namun fatal dalam standar kedisiplinan Polri: rambut yang sudah mulai panjang melebihi ketentuan.
Tidak ada toleransi, sanksi pun langsung diberikan di tempat. Kelima anggota tersebut langsung dihukum push up dan diperintahkan untuk segera memotong rambut mereka pada hari itu juga.
”Kita lakukan pembinaan dengan sanksi push up dan kita perintahkan hari ini juga segera potong rambut,” tegas Iptu Suwito.
Tindakan tegas ini menunjukkan komitmen Polres Trenggalek di bawah kepemimpinan AKBP Ridwan Maliki, untuk menjaga citra positif institusi di mata masyarakat. Penampilan yang rapi, elegan, serta kinerja yang profesional diharapkan dapat membangun kepercayaan publik yang lebih tinggi.
Reporter : Ari temi
