Polisi melakukan olah TKP meninggalnya Pasutri di desa Paleyan, Kecamatan Kapongan, Kabupaten Situbondo, Senin malam (22/9/2025) / ist
SITUBONDO, AJTTV.COM – Sebuah rumah tangga di Desa Peleyan, Kecamatan Kapongan, Kabupaten Situbondo, berakhir tragis setelah pasangan suami-istri (pasutri) ditemukan tewas tidak wajar pada Senin malam (22/9/2025). Korban diidentifikasi sebagai Nur Faizen (30) dan suaminya, Rasidi (32).
Kematian pasutri ini pertama kali diketahui oleh anak kandung mereka, S, yang kemudian melaporkan kejadian itu kepada polisi.
Anak Temukan Ayah Kejang, Ibu Meninggal di Kamar
Kapolsek Kapongan, AKP Sukamto, menjelaskan kronologi penemuan yang menggemparkan tersebut. S, sang anak, awalnya mendapati ayahnya, Rasidi, tergeletak di ruang tamu dalam kondisi kejang dan mulutnya mengeluarkan busa.
Kepanikan S semakin menjadi-jadi saat ia masuk ke kamar dan menemukan ibunya, Nur Faizen, sudah tidak bernyawa di bawah selimut.
”Saat masuk ke kamar, S juga menemukan ibunya sudah tak bernyawa dengan tubuh tertutup selimut,” kata AKP Sukamto, Selasa (23/9).
Petugas Polsek Kapongan dan Tim Inafis segera mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan Olah Tempat Kejadian Perkara (Olah TKP) secara menyeluruh.
Dugaan Kuat KDRT: Tali Sepatu dan Cairan Beracun
Dari hasil pemeriksaan medis awal dan Olah TKP, polisi menemukan bukti-bukti yang mengarah pada tindak kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang diikuti aksi bunuh diri.
AKP Sukamto memaparkan, pada tubuh Nur Faizen ditemukan bekas jeratan di leher yang diduga kuat disebabkan oleh tali sepatu. Polisi mengamankan tali sepatu berwarna biru sebagai barang bukti utama.
Sementara itu, suaminya, Rasidi, diduga kuat menenggak cairan beracun sebelum akhirnya meninggal dunia. Polisi menemukan dan mengamankan botol minuman bersoda berisi cairan mencurigakan di lokasi kejadian.
Kasat Reskrim Polres Situbondo, AKP Agung Hartawan, menyatakan pihaknya masih mendalami motif di balik peristiwa memilukan ini.
”Dugaan awal adalah kekerasan rumah tangga yang berujung pada kematian. Kami masih mengumpulkan keterangan saksi dan memastikan hasil laboratorium dari barang bukti cairan yang diamankan,” ujar AKP Agung Hartawan.
Polisi kini menunggu hasil pemeriksaan laboratorium forensik untuk memastikan jenis cairan yang digunakan Rasidi untuk mengakhiri hidupnya, sementara kasus ini ditangani lebih lanjut untuk mengungkap motif dan alur kejadian secara pasti.@dw
Catatan Redaksi: Jika Anda atau orang terdekat mengalami masalah kejiwaan atau memiliki pikiran untuk bunuh diri, segera cari pertolongan atau klik www.healing119.id.












