TULUNGAGUNG , AJTTV.COM – Pandemi corona mulai melumpuhkan aktivitas ekonomi warga Tulungagung Jawa Timur, terutama di sektor informal. Pendapatan mereka turun drastis, hingga kesulitan mendapatkan penghasilan untuk sekadar makan.
Tak heran, mereka menyerbu program berbagi sembako gratis yang diadakan oleh Polres Tulungagung , Jumat (03/04) didepan Masjid Al – Munawar . Bukan hanya pengendara ojek online (daring), tukang becak, penyapu jalanan, hingga pemulung pun bisa turut merasakan.
Satu di antaranya seorang pengayuh becak Yuswo Santoso . Dia mengaku sengaja datang untuk bisa mendapatkan sembako . Pria sepuh asal Talapan Desa Warung Kecamatan Boyolangu Kabupaten Tulungagung ini, mengaku sudah 20 tahun menjadi tukang becak.
Menurutnya, bantuan sembako gratis itu cukup membantunya. Lantaran, jumlah penumpang merosot drastis setelah adanya pandemi corona.
\” Biasanya saya dapat penghasilan , sekarang sama sekali belum dapat tarikan . Apalagi sejak ada rame virus (corona). Biasanya bisa tiga empat kali nganter, ini belum ada sama sekali,\” tuturnya, seusai mengambil sembako di depan masjid Al – Munawar Jumat (03/4/2020).
Dia mengaku, dalam kondisi normal sehari bisa mengantongi uang hingga Rp 30 -40 ribu . Namun kini, pendapatannya semakin tak menentu.
Biasanya, dari pangkalannya di jalan Ahmad Yani barat stasiun , dia bisa mengantar orang ke tujuan terminal atau lainya. Namun, kondisinya kini berbeda. \”Sekali nganter biasanya Rp 8.000. Nah kalau ini blong-blongan,\” keluhnya.
Hal serupa diungkapkan oleh Sunarto (46 ). Dia mengaku sejak pagi belum mendapatkan konsumen. Maka dari itu dia memilih untuk antre mengikuti pembagian sembako . \”Kalau gak dibantu ya tidak makan. Wong sekarang masya Allah sepi,\” paparnya.
Pria asal Sendang itu bilang, mendengar program tersebut dari kawannya. \” Dereng angsal yotro nak , nek mboten diparingi sekul rung madhang ( belum dapat uang mas , kalau tidak dikasih nasi belum makan),\” kata Sunarto
Para Tukang Becak berharap agar pemerintah memikirkan nasibnya dengan himbauan berdiam diri di rumah, otomatis tidak bisa memberikan nafkah kepada keluarganya.
Reporter : Ahmad so
Editor : C sant