Tulungagung – Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD kabupaten Tulungagung baru saja menyelenggarakan Pelatihan Pengkajian Kebutuhan Pasca Bencana (JITU PASNA), dalam penanggulangan bencana selama dua hari, dari 22 – 23 Oktober 2020. Di tengah Pandemik COVID-19, BNPB menyelenggarakan pelatihan di salah satu hotel di Tulungagung.
Pelatihan diikuti 56 peserta dari berbagai unsur terdiri dari Kodim, Polres, Dinkes, Satpol PP, lembaga kemanusiaan, relawan, desa serta Lmi Tulungagung.
Kalaksa BPBD Kabupaten Tulungagung Suroto mengatakan Pengkajian Kebutuhan Pascabencana (Jitu Pasna) adalah suatu rangkaian kegiatan pengkajian dan penilaian akibat, analisis dampak dan perkiraan kebutuhan yang menjadi dasar bagi penyusunan Rencana aksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi.
\”Pelatihan diikuti 56 peserta dan telah berlangsung selama dua hari\” terang Suroto Jumat (23/10/2020).
Sementara itu Mambaus Su\’ud selaku Nara sumber dari Fasilitator UNDP Menjelaskan Dengan Mengidentifikasikan atau mengkaji kerusakan, kerugian, gangguan akses, gangguan fungsi, dan peningkatan resiko yang menyangkut aspek pemukiman, infrastruktur, ekonomi, sosial dan lintas sektor , Pelatihan ini bertujuan untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang bagaimana cara melakukan kajian kebutuhan pasca bencana di lokasi bencana, Karena ketangguhan tidak hanya dibutuhkan pada saat terjadi bencana, tapi juga penanganan yang tepat dan pemulihan pasca bencana
\”Pelatihan ini bertujuan untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang bagaimana cara melakukan kajian kebutuhan pasca bencana di lokasi bencana\” Jelas Mambaus .
Reporter : Mbah ndit
Editor : C sant